Fakta dan Keindahan Tanah Jawa

Buku Fakta dan Keindahan Tanah Jawa

Ketika Augusta de Wit melakukan tur ke Jawa pada tahun 1910-an, dia tidak hanya menemukan “fantasi, legenda dan impian” tetapi juga “negara manufaktur yang sibuk dan makmur.” Bahkan dia tiba pada fase penting dari perkembangan pulau itu, ketika rezim kolonial Belanda baru saja memulai “Kebijakan Etis” -nya, tidak hanya untuk membayar “utang kehormatan” kepada petani miskin tetapi juga untuk memfasilitasi kepentingan kapitalisme modern. Sebuah catatan yang menerangi pengamatannya tentang aristokrasi dan petani Jawa. Jawa, melalui banyak ilustrasi, menyajikan dokumen sosial yang penting dan kisah narasi yang menarik dari masyarakat dalam transisi.

Augusta de Wit (Sibolga, 25 November 1864 – Baarn, 9 Februari 1939) adalah seorang novelis Belanda. Ia dilahirkan di Sumatra, tempat ayahnya Jan Carel de Wit bekerja. Dia menghabiskan masa kecilnya di India. Setelah menyelesaikan HBS di Utrecht, ia belajar bahasa Inggris di London dan Cambridge. Pada 1894 ia kembali ke Hindia Belanda untuk mengajar di HBS untuk anak perempuan di Batavia. Setelah dua tahun dalam pendidikan, ia mulai menulis untuk surat kabar berbahasa Inggris, Singapore Straits Times pada tahun 1896. Artikel-artikel yang ditulisnya dibundel dengan judul Fact and Fancies About Java (1898). Dengan ini debutnya dalam bahasa Inggris adalah fakta. Antara lain, dia menulis bagian sastra untuk NRC. Pada tahun 1905 ia menetap di Laren dan pada tahun 1910 melakukan perjalanan tiga tahun ke India. Dia kemudian tinggal di Berlin, Munich, Paris, Granow dan beberapa tahun terakhir di Baarn.